lebih bagus mana? model sidepod, rachet, sekrup, knob, kancing atau tali?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pemilihan jenis atau model dudukan kaca helm, ada baiknya kita mengetahui ciri dan perbedaannya.
Berikut ini adalah perbedaan dari 6 jenis dudukan kaca helm yang paling sering kita temukan.
Baca juga : Harga KYT Terbaru 2020 Lengkap Semua Tipe dan Spesifikasi
sidepod adalah model perekat kaca helm yang berbentuk seperti penutup, modelnya yang mirip seperti kuping ini tak jarang membuatnya sering disebut kuping helm.
Bentuknya bervariasi ada yang berbentuk bulat, ada yang berbentuk setengah lingkaran, dan ada yang berbentuk seperti segitiga, dll.
Letak sidepod adan di depan kaca. Model ini paling sering kita temuin di helm merk Arai. Contohnya RX7X ini
Ada sebuah fakta menarik, yaitu sistem sidepod dipercaya Arai lebih safety dibanding penggunaan rachet.
Itulah alasan kenapa semua helm arai dari dulu sampai sekarang memilih memakai sidepod dan baut dibanding menggunakan rachet.
Cara kerjanya sederhana, di helm RX7X sendiri untuk membuka sidepod agar kaca bisa dilepas cukup menekan tuas berwarna hitam menonjol keluar dibagian bawah kiri sidepod, tekan tuas tersebut ke arah dalam, jika bagian itu sudah ditekan maka secara otomatis sidepod akan terlepas.
Selain visor aman, model ini juga simple dan praktis pemakaiannya. Kita tidak lagi memerlukan alat tambahan untuk melepas atau memasang kaca. Cukup dengan menekan tuas yang telah disediakan seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kekurangan sidepod meskipun mudah untuk dibongkar pasang tapi kalau caranya salah, akibatnya bisa menyebabkan ada bagian atau part-part yang halus yang bisa patah dari sidepodnya itu sendiri.
Jadi tips dari saya kalau anda ingin melepas sidepod alangkah baiknya harus tau dan paham cara melepas sidepod yang benar. Kalau rasanya anda tidak berani atau ragu, lebih baik bawa ke toko helm, serahkan sama ahlinya biar ahlinya yang mengerjakan.
Helm yang sudah menggunakan rachet sering dikaitkan dengan istilah quick release atau quick visor release. Biasanya setiap brand punya sebutan masing-masing namun pada umumnya lebih sering disebut dengan istilah quick release. Contohnya kayak helm HJC RPHA 11 Pro ini
Rachet adalah dudukan kaca yang berbentuk seperti kuping yang pemasangannya diletakkan di belakang kaca. Biasanya rachet terbuat dari polycarbonate dan permukaan rachet terdiri gigi-gigi serta tuas atau tombol.
Gigi-gigi rachet berfungsi untuk mekanisme penggerak dan menahan kaca saat kaca dinaikkan ke atas atau ditutup kebawah. Gigi-gigi ini yang membuat kaca memiliki beberapa step (multistep visor mechanism), bisa dibuka penuh, bisa dibuka setengah, dibuka 1/4 atau ditutup habis.
Contoh rachet bisa anda lihat di helm SHELL Rover berikut ini:
Baca Juga: 11 helm harga 1 - 2 jutaan buat harian disain keren
Rachet biasanya dilengkapi dengan tuas atau tombol yang berfungsi untuk memasukkan atau memasang atau melepas kaca dari rachet. Jadi anda tidak lagi memerlukan alat seperti obeng untuk membuka dan memasang kacanya.
Contohnya KYT DJ Maru ini:
Sistem rachet memiliki beberapa kelebihan, selain mempermudah dalam maintenance helm khususnya melepas dan memasang kaca helm, penggunaan rachet juga lebih awet, tidak akan mengalami los (aus) seperti yang sering dialami oleh helm-helm yang menggunakan baut (knob).
Sekrup untuk kaca helm yang paling sering dipakai itu ada 3 macam kalau dilihat berdasarkan bentuk kepala mur nya, yaitu plus, minus, dan L. Sedangkan untuk materialnya ada yang memakai besi stenless steel, plastik, dan alumunium.
Biasanya helm yang memakai sekrup dilapisi dengan sidepod atau ring yang disediakan lubang ditengahnya. Lubang itu sendiri berfungsi sebagai wadah tempat masuknya sekrup. Contohnya KYT 2 Vista ini:
Saya pribadi kurang suka dengan model sekrup bukan karena model sekrup itu tidak bagus tapi karena enggak nyaman aja terutama dari sisi maintenance kaca dan umur pemakaiannya (mudah aus).
Pertama soal ketahanannya cepat aus apalagi buat yang sering buka tutup kaca, udah gitu butuh alat lagi buat lepas dan masang kacanya yang bagi saya itu ribet banget.
Proses maintenance terkadang bikin saya sedikit kesal waktu masang sekrup, sewaktu pas-pasin sekrup yang kecil itu dengan lubang yang kecil juga.
Dan beberapa kali saya sering ngalamin sekrup itu jatuh saat saya berusaha menguncinya dengan obeng, dan itu secara saya pribadi bikin enggak nyaman banget.
Knob sebenarnya bukan dudukan kaca. Dudukannya tetap rachet tapi untuk mengunci visor dengan rachet dibutuhkan knob. Bisa dibilang Knob ini adalah pungunci dudukan kacanya.
Knob tidak sama dengan sekrup, dari segi bentuk knob tidak memiliki ulir seperti sekrup. Dan cara kerjanya juga berbeda.
Cara kerja knob cukup sederhana, untuk membukanya kita tarik tuas (engsel) pengunci yang ada pada knob, lalu putar knob ke arah depan (buka), kemudian tarik knob keluar dari rachet.
Cara memasangnya juga mudah tuas (engsel) pasa knob jangan dipasang dulu biarkan posisi terbuka, setelah posisi kaca menempel pas di rachet, masukkan knob pada lubang atau slotnya,
kemudian putar tuas ke belakang (mengunci), terakhir turunkan atau tekan tuas pengunci pada knob untuk mengunci kaca.
Contohnya bisa anda lihat di vedeo helm KR1 yang satu ini;
Kekurangan sistem knob, walaupun sama-sama pakai rachet namun berbeda untuk cara melepas dan memasangnya. Sedikit lebih ribet karena ada tambahan knob atau pengunci. Berbeda dengan rachet quick release yang hanya menekan satu tombol, kaca langsung bisa dilepas atau dipasang.
Pengguna helm retro, apalagi yang memakai kaca helm bogo pasti sudah hapal dengan model sistem dudukan visor yang satu ini.
Ada yang bilang itu bukan dudukan visor melainkan dudukan peak. Memang benar itu dudukan untuk peak tapi khusus kaca bogo yang kaca dan peaknya itu menyatu atau satu paket, maka bisa dikatakan kancing adalah media yang berfungsi sebagai dudukan visornya.
Kancing di helm retro itu ada tiga buah, posisinya berjejer di kiri, tengah dan kanan dan terbuat dari besi.
Dari semua jenis dudukan kaca yang sudah kita bahas sebelumnya, sistem kancing adalah yang paling sulit pemasangannya.
Tali adalah dudukan kaca untuk helm yang memakai kaca goggle atau goggle mask. Penggunaannya pun bisa dibilang hanya pada helm khusus tertentu saja, contohnya seperti helm cross, helm retro atau helm-helm untuk motor kostum.
Contohnya seperti helm retro HBC yang udah pakai goggle mask merk KRC ini,
Setiap model dudukan kaca memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk jenis helm yang peruntukannya juga berbeda-beda pula.
Namun untuk model yang terbaik dalam segi kemudahan dan kenyamanannya, model rachet menurut saya adalah pilihan yang terbaik.
Penilaian saya ada pada sisi paling simple penggunaannya, paling mudah maintenancenya, dan paling awet juga umur kacanya (maksudnya kacanya enggak gampang aus).
Baca Juga: Arti Kata Sunmori dan Satmori Beserta Kepanjangannya
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pemilihan jenis atau model dudukan kaca helm, ada baiknya kita mengetahui ciri dan perbedaannya.
Berikut ini adalah perbedaan dari 6 jenis dudukan kaca helm yang paling sering kita temukan.
Baca juga : Harga KYT Terbaru 2020 Lengkap Semua Tipe dan Spesifikasi
1. Sidepod
sidepod adalah model perekat kaca helm yang berbentuk seperti penutup, modelnya yang mirip seperti kuping ini tak jarang membuatnya sering disebut kuping helm.
Bentuknya bervariasi ada yang berbentuk bulat, ada yang berbentuk setengah lingkaran, dan ada yang berbentuk seperti segitiga, dll.
Letak sidepod adan di depan kaca. Model ini paling sering kita temuin di helm merk Arai. Contohnya RX7X ini
Ada sebuah fakta menarik, yaitu sistem sidepod dipercaya Arai lebih safety dibanding penggunaan rachet.
Itulah alasan kenapa semua helm arai dari dulu sampai sekarang memilih memakai sidepod dan baut dibanding menggunakan rachet.
Cara kerjanya sederhana, di helm RX7X sendiri untuk membuka sidepod agar kaca bisa dilepas cukup menekan tuas berwarna hitam menonjol keluar dibagian bawah kiri sidepod, tekan tuas tersebut ke arah dalam, jika bagian itu sudah ditekan maka secara otomatis sidepod akan terlepas.
Selain visor aman, model ini juga simple dan praktis pemakaiannya. Kita tidak lagi memerlukan alat tambahan untuk melepas atau memasang kaca. Cukup dengan menekan tuas yang telah disediakan seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kekurangan sidepod meskipun mudah untuk dibongkar pasang tapi kalau caranya salah, akibatnya bisa menyebabkan ada bagian atau part-part yang halus yang bisa patah dari sidepodnya itu sendiri.
Jadi tips dari saya kalau anda ingin melepas sidepod alangkah baiknya harus tau dan paham cara melepas sidepod yang benar. Kalau rasanya anda tidak berani atau ragu, lebih baik bawa ke toko helm, serahkan sama ahlinya biar ahlinya yang mengerjakan.
Daftar helm yang memakai sidepod:
2. Rachet
Helm yang sudah menggunakan rachet sering dikaitkan dengan istilah quick release atau quick visor release. Biasanya setiap brand punya sebutan masing-masing namun pada umumnya lebih sering disebut dengan istilah quick release. Contohnya kayak helm HJC RPHA 11 Pro ini
Rachet adalah dudukan kaca yang berbentuk seperti kuping yang pemasangannya diletakkan di belakang kaca. Biasanya rachet terbuat dari polycarbonate dan permukaan rachet terdiri gigi-gigi serta tuas atau tombol.
Gigi-gigi rachet berfungsi untuk mekanisme penggerak dan menahan kaca saat kaca dinaikkan ke atas atau ditutup kebawah. Gigi-gigi ini yang membuat kaca memiliki beberapa step (multistep visor mechanism), bisa dibuka penuh, bisa dibuka setengah, dibuka 1/4 atau ditutup habis.
Contoh rachet bisa anda lihat di helm SHELL Rover berikut ini:
Baca Juga: 11 helm harga 1 - 2 jutaan buat harian disain keren
Rachet biasanya dilengkapi dengan tuas atau tombol yang berfungsi untuk memasukkan atau memasang atau melepas kaca dari rachet. Jadi anda tidak lagi memerlukan alat seperti obeng untuk membuka dan memasang kacanya.
Contohnya KYT DJ Maru ini:
Sistem rachet memiliki beberapa kelebihan, selain mempermudah dalam maintenance helm khususnya melepas dan memasang kaca helm, penggunaan rachet juga lebih awet, tidak akan mengalami los (aus) seperti yang sering dialami oleh helm-helm yang menggunakan baut (knob).
Daftar helm yang memakai rachet:
3. Sekrup
Sekrup untuk kaca helm yang paling sering dipakai itu ada 3 macam kalau dilihat berdasarkan bentuk kepala mur nya, yaitu plus, minus, dan L. Sedangkan untuk materialnya ada yang memakai besi stenless steel, plastik, dan alumunium.
Biasanya helm yang memakai sekrup dilapisi dengan sidepod atau ring yang disediakan lubang ditengahnya. Lubang itu sendiri berfungsi sebagai wadah tempat masuknya sekrup. Contohnya KYT 2 Vista ini:
Saya pribadi kurang suka dengan model sekrup bukan karena model sekrup itu tidak bagus tapi karena enggak nyaman aja terutama dari sisi maintenance kaca dan umur pemakaiannya (mudah aus).
Pertama soal ketahanannya cepat aus apalagi buat yang sering buka tutup kaca, udah gitu butuh alat lagi buat lepas dan masang kacanya yang bagi saya itu ribet banget.
Proses maintenance terkadang bikin saya sedikit kesal waktu masang sekrup, sewaktu pas-pasin sekrup yang kecil itu dengan lubang yang kecil juga.
Dan beberapa kali saya sering ngalamin sekrup itu jatuh saat saya berusaha menguncinya dengan obeng, dan itu secara saya pribadi bikin enggak nyaman banget.
Daftar helm yang masih memakai sekrup:
4. Knob
Knob sebenarnya bukan dudukan kaca. Dudukannya tetap rachet tapi untuk mengunci visor dengan rachet dibutuhkan knob. Bisa dibilang Knob ini adalah pungunci dudukan kacanya.
Knob tidak sama dengan sekrup, dari segi bentuk knob tidak memiliki ulir seperti sekrup. Dan cara kerjanya juga berbeda.
Cara kerja knob cukup sederhana, untuk membukanya kita tarik tuas (engsel) pengunci yang ada pada knob, lalu putar knob ke arah depan (buka), kemudian tarik knob keluar dari rachet.
Cara memasangnya juga mudah tuas (engsel) pasa knob jangan dipasang dulu biarkan posisi terbuka, setelah posisi kaca menempel pas di rachet, masukkan knob pada lubang atau slotnya,
kemudian putar tuas ke belakang (mengunci), terakhir turunkan atau tekan tuas pengunci pada knob untuk mengunci kaca.
Contohnya bisa anda lihat di vedeo helm KR1 yang satu ini;
Kekurangan sistem knob, walaupun sama-sama pakai rachet namun berbeda untuk cara melepas dan memasangnya. Sedikit lebih ribet karena ada tambahan knob atau pengunci. Berbeda dengan rachet quick release yang hanya menekan satu tombol, kaca langsung bisa dilepas atau dipasang.
Daftar helm yang memakai knob:
5. Kancing
Pengguna helm retro, apalagi yang memakai kaca helm bogo pasti sudah hapal dengan model sistem dudukan visor yang satu ini.
Ada yang bilang itu bukan dudukan visor melainkan dudukan peak. Memang benar itu dudukan untuk peak tapi khusus kaca bogo yang kaca dan peaknya itu menyatu atau satu paket, maka bisa dikatakan kancing adalah media yang berfungsi sebagai dudukan visornya.
Kancing di helm retro itu ada tiga buah, posisinya berjejer di kiri, tengah dan kanan dan terbuat dari besi.
Dari semua jenis dudukan kaca yang sudah kita bahas sebelumnya, sistem kancing adalah yang paling sulit pemasangannya.
6. Tali
Tali adalah dudukan kaca untuk helm yang memakai kaca goggle atau goggle mask. Penggunaannya pun bisa dibilang hanya pada helm khusus tertentu saja, contohnya seperti helm cross, helm retro atau helm-helm untuk motor kostum.
Contohnya seperti helm retro HBC yang udah pakai goggle mask merk KRC ini,
Kesimpulan:
Setiap model dudukan kaca memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk jenis helm yang peruntukannya juga berbeda-beda pula.
Namun untuk model yang terbaik dalam segi kemudahan dan kenyamanannya, model rachet menurut saya adalah pilihan yang terbaik.
Penilaian saya ada pada sisi paling simple penggunaannya, paling mudah maintenancenya, dan paling awet juga umur kacanya (maksudnya kacanya enggak gampang aus).
Baca Juga: Arti Kata Sunmori dan Satmori Beserta Kepanjangannya