Belakangan ini, media sosial dihebohkan oleh sebuah video fenomena alam yang memperlihatkan batas antara siang dan malam di tengah lautan. Pemandangan yang terdapat dalam video tersebut berhasil membuat banyak warganet terpesona.
Panorama menakjubkan ini terekam saat seseorang berada di atas kapal yang sedang melaju menuju lautan. Dalam video tersebut, kamera diarahkan ke dua sisi yang berbeda. Di satu sisi terlihat gelap karena malam telah tiba, sedangkan di sisi lain masih terang seperti siang hari.
Namun, tahukah Anda bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh kapal yang melewati garis terminator? Garis ini memisahkan antara wilayah Bumi yang terkena sinar matahari dan wilayah yang berada dalam kegelapan malam. Lalu apa itu garis terminator bumi? berikut penjelasan ilmiahnya.
Garis Terminator bumi adalah garis imajiner yang memisahkan wilayah dipermukaan bumi yang sedang terkena sinar matahari dari wilayah yang sedang dalam kegelapan atau bayangan.
Garis terminator bumi bergerak seiring dengan rotasi bumi, yang menghasilkan pergantian antara siang dan malam diberbagai wilayah di bumi. Karena bumi merupakan benda yang berbentuk bulat, garis terminator bumi selalu berbentuk melengkung dan tidak selalu berada pada posisi yang sama setiap saat.
Selain itu, garis terminator bumi tidak selalu berada tepat di atas garis khatulistiwa, tetapi dapat miring atau bergeser tergantung pada posisi bumi dalam orbitnya disekitar matahari.
Garis terminator bumi juga sering menjadi subjek yang menarik untuk diamati dan difoto dari luar angkasa, terutama pada saat senja dan matahari terbenam, karena menghasilkan pemandangan yang indah dan dramatis.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, garis terminator bumi juga dikenal sebagai zona senja atau garis abu-abu. Ini merupakan sebuah garis imajiner yang terbentuk karena atmosfer Bumi membelokkan sinar matahari. Akibatnya, wilayah yang terkena sinar matahari menjadi lebih luas daripada wilayah yang berada dalam kegelapan.
Emanuel Sungging Mumpuni, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga mengonfirmasi situasi yang terlihat dalam video tersebut. Ia menyebutkan bahwa kapal tersebut sedang melintasi garis terminator.
Ia menjelaskan bahwa garis terminator merupakan batas antara siang dan malam di Bumi. Fenomena ini juga memperkuat fakta bahwa Bumi memiliki bentuk bulat, bukan datar.
"Garis terminator ini menjadi salah satu indikasi bahwa Bumi itu bulat, karena garis ini memperlihatkan batas antara siang dan malam," ujar Sungging seperti yang dilansir oleh Kompas.
Lebih lanjut, Sungging menjelaskan bahwa letak garis terminator tidak tetap berada pada satu lokasi tertentu, melainkan akan berubah sesuai dengan rotasi Bumi. Saat dilihat dari daratan, garis terminator mungkin tidak terlalu jelas, namun ketika dilihat dari lautan, garis tersebut akan menjadi lebih nyata.
Dengan demikian, fenomena garis terminator bisa terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
"Kemungkinan fenomena ini dapat terjadi di seluruh dunia," tambahnya.
Jadi, sekarang sudah tahu apa itu garis terminator, bukan? Sudahkah Anda melihat garis ini di Indonesia? Fenomena yang menakjubkan ini memberikan gambaran keindahan alam dan keunikan Bumi yang terus mengajak kita untuk terpesona.